Sabtu, 29 Oktober 2011

Kanker serviks

kanker Serviks (Cervical Cancer) atau
kanker mulut rahim? kanker serviks
memang bukan nama yang asing.
Terutama bagi kaum wanita
merupakan momok paling
mengerikan. Berikut 13 fakta tentang
kanker serviks yang wajib kita
ketahui :
1. Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks adalah penyakit
kanker yang terjadi pada daerah leher
rahim. Yaitu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan
pintu masuk ke arah rahim. Letaknya
antara rahim (uterus) dengan liang
senggama wanita (vagina) .
Kanker ini 99,7 % disebabkan oleh
human papilloma virus (HPV)
onkogenik, yang menyerang leher
rahim. Berawal terjadi pada leher
rahim, apabila telah memasuki tahap
lanjut, kanker ini bisa menyebar ke
organ-organ lain di seluruh tubuh
penderita.
2. Sebeberapa bahaya penyakit
kanker serviks ini?
Badan Kesehatan Dunia (WHO)
mengatakan, saat ini penyakit kanker
serviks menempati peringkat teratas di
antara berbagai jenis kanker yang
menyebabkan kematian pada
perempuan di dunia. Di Indonesia,
setiap tahun terdeteksi lebih dari
15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar 8000 kasus di antaranya
berakhir dengan kematian. Menurut
WHO, Indonesia merupakan negara
dengan jumlah penderita kanker
serviks yang tertinggi di dunia.
Mengapa bisa begitu berbahaya?
Pasalnya, kanker serviks muncul
seperti musuh dalam selimut. Sulit
sekali dideteksi hingga penyakit telah
mencapai stadium lanjut.
3. Apa sebenarnya penyebab
kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan
oleh virus HPV (Human Papilloma
Virus) . Virus ini memiliki lebih dari 100
tipe, di mana sebagian besar di
antaranya tidak berbahaya dan akan
lenyap dengan sendirinya. Jenis virus
HPV yang menyebabkan kanker serviks
dan paling fatal.Akibatnya adalah virus
HPV tipe 16 dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus
HPV, sel-sel abnormal pada leher
rahim juga bisa tumbuh akibat
paparan radiasi atau pencemaran
bahan kimia yang terjadi dalam jangka
waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker
serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi
melalui hubungan seksual, terutama
yang dilakukan dengan berganti-ganti
pasangan. Penularan virus ini dapat
terjadi baik dengan cara transmisi
melalui organ genital ke organ genital,
oral ke genital, maupun secara
manual ke genital.
Karenanya, penggunaan kondom saat
melakukan hubungan intim tidak
terlalu berpengaruh mencegah
penularan virus HPV. Sebab, tak hanya
menular melalui cairan, virus ini bisa
berpindah melalui sentuhan kulit.
Henah lo, mangkanya jangan jajan
yaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar