Jumat, 28 Oktober 2011

Kusta

Kusta atau lepra atau disebut juga
Morbus Hansen, adalah sebuah
penyakit infeksi menular kronis yang
disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium leprae. Indonesia
dikenal sebagai satu dari tiga negara
yang paling banyak memiliki penderita
kusta. Dua negara lainnya adalah
India dan Brazil.
Bakteri Mycobacterium leprae
ditemukan oleh seorang ahli fisika
Norwegia bernama Gerhard Armauer
Hansen, pada tahun 1873 lalu.
Umumnya penyakit kusta terdapat di
negara yang sedang berkembang,
dan sebagian besar penderitanya
adalah dari golongan ekonomi lemah.
Istilah kusta berasal dari bahasa
sansekerta, yakni kushtha berarti
kumpulan gejala-gejala kulit secara
umum. Penyakit ini diduga berasal
dari Afrika atau Asia Tengah yang
kemudian menyebar keseluruh dunia
lewat perpindahan penduduk.
Penyakit ini masuk ke Indonesia
diperkirakan pada abad ke IV-V yang
diduga dibawa oleh orang-orang
India yang datang ke Indonesia untuk
menyebarkan agamanya dan
berdagang. Pada 1995, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO )
memperkirakan terdapat dua hingga
tiga juta jiwa yang cacat permanen
karena kusta.
Penyebab :
Penyakit kusta disebabkan oleh
kuman yang dimakan sebagai
microbakterium, dimana
microbacterium ini adalah kuman
aerob, tidak membentuk spora,
berbentuk batang yang tidak mudah
diwarnai namun jika diwarnai akan
tahan terhadap dekolorisasi oleh
asam atau alkohol sehingga oleh
karena itu dinamakan sebagai basil
“tahan asam”.
Mekanisme penularan yang tepat
belum diketahui. Beberapa hipotesis
telah dikemukakan seperti adanya
kontak dekat dan penularan dari
udara. Dan diduga faktor genetika
juga ikut berperan, setelah melalui
penelitian dan pengamatan pada
kelompok penyakit kusta di keluarga
tertentu. Belum diketahui pula
mengapa dapat terjadi tipe kusta yang
berbeda pada setiap individu.
Masa inkubasi pasti dari kusta belum
dapat dikemukakan. Beberapa peneliti
berusaha mengukur masa
inkubasinya. Masa inkubasi minimum
dilaporkan adalah beberapa minggu,
berdasarkan adanya kasus kusta pada
bayi muda.Masa inkubasi maksimum
dilaporkan selama 30 tahun. Hal ini
dilaporan berdasarkan pengamatan
pada veteran perang yang pernah
terekspos di daerah endemik dan
kemudian berpindah ke daerah non-
endemik. Secara umum, telah
disetujui, bahwa masa inkubasi rata-
rata dari kusta adalah 3-5 tahun.
Tanda-tanda :
Tanda-tanda penyakit kusta
bermacam-macam, tergantung dari
tingkat atau tipe dari penyakit
tersebut. Secara umum, tanda-tanda
itu adalah :
Adanya bercak tipis seperti panu
pada badan/tubuh manusia
Pada bercak putih ini pertamanya
hanya sedikit, tetapi lama-lama
semakin melebar dan banyak.
Adanya pelebaran syaraf terutama
pada syaraf ulnaris, medianus,
aulicularis magnus seryta
peroneus. Kelenjar keringat kurang
kerja sehingga kulit menjadi tipis
dan mengkilat.
Adanya bintil-bintil kemerahan
(leproma, nodul) yarig tersebar
pada kulit
Alis rambut rontok
Muka berbenjol-benjol dan tegang
yang disebut facies leomina (muka
singa)
Gejala-gejala umum pada lepra,
reaksi :
Panas dari derajat yang rendah
sampai dengan menggigil.
Anoreksia.
Nausea, kadang-kadang disertai
vomitus.
Cephalgia.
Kadang-kadang disertai iritasi,
Orchitis dan Pleuritis.
Kadang-kadang disertai dengan
Nephrosia, Nepritis dan
hepatospleenomegali.
Neuritis.
Pengobatan :
Pengobatan yang efektif terhadap
penyakit kusta ditemukan pada akir
1940-an dengan diperkenalkannya
dapson dan derivatnya.
Bagaimanapun juga, bakteri penyebab
lepra secara bertahap menjadi kebal
terhadap dapson dan menjadi kian
menyebar. Hal ini terjadi hingga
ditemukannya pengobatan multiobat
pada awal 1980-an dan penyakit ini
pun mampu ditangani kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar