Kamis, 12 November 2009

bab I

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional, karena mencerminkan tingkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada kehamilan sangat potensial membahayakan ibu dan anak. Maka sudah selayaknya masalah ini mendapatkan perhatian yang lebih serius baik dari tenaga kesehatan, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan ibu hamil baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam pengamatan lebih lanjut menunjukan bahwa kebanyakan anemia yang diderita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang dapat diatasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan meningkatkan gizi. Selain itu, di daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi, kehamilan, persalinan dengan jarak yang berdekatan, dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah. Makin sering seorang wanita mangalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Menurut Varney (2004:302) salah satu penyebab anemia pada kehamilan adalah sejarah kehamilan yang berdekatan.

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) menyatakan, 40 % kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan ( Sarwono, 2005: 281). WHO juga menyatakan bahwa kejadian anemia pada kehamilan berkisar antara 20% sampai 89 % dengan menetapkan Hb 11gr % sebagai dasarnya ( Manuaba, 1998:29).
Derajat kesehatan bangsa Indonesia dapat dilihat melalui angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup yang di ukur setiap tahunnya. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan bahwa Angka Kematian Ibu di Indonesia masih menduduki peringkat tertinggi diantara negara ASEAN lainnya yaitu mencapai 291 jiwa tiap 100 ribu kelahiran hidup, di Filipina angka kematian ibu adalah 170 per 100.000 kelahiran hidup, di Malaysia 30 per 100.000 kelahiran hidup, di Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup (Rama, 2007:14).
Hal tersebut menunjukkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia merupakan prioritas masalah kesehatan ibu dan anak sehingga perlu mendapatkan tindak lanjut sehingga mampu diturunkan jumlahnya.
Menurut hasil survey yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat memperhitungkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) Jawa Barat pada tahun 2006 sebesar 321 per 100.000 kelahiran hidup dengan pembagian perkelompok wilayah (Profil Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2006). Jawa Barat merupakan propinsi yang menyumbang jumlah kematian ibu terbanyak di antara propinsi lainnya di Indonesia.
Sedangkan jumlah kematian ibu maternal di Kabupaten Garut tahun 2006 masih menunjukkan angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten atau kota-kota lainnya di Jawa Barat yaitu 34 orang dari 67.516 jumlah ibu hamil (Profil Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2006).
Anemia masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Hasil beberapa penelitian yang dilakukan di Jawa Barat menunjukkan adanya kecenderungan bahwa semakin lama usia kehamilan, semakin berat anemia yang diderita ibu hamil. Berdasarkan data mengenai prevalensi anemia pada ibu hamil di propinsi Jawa Barat, angka prevalensi kasus anemia di Kabupaten Garut adalah sebesar 41,8% (Profil Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2006).
Menurut hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di BPS Ny. O pada tanggal 15-25 April 2008, dari 15 orang ibu hamil dengan jarak kelahiran ≤ 2 tahun, 13 orang diantaranya menderita anemia. Pada studi pendahuluan tersebut, dari 13 kasus anemia yang ditemukan, peneliti mengikuti satu kasus anemia dari kehamilan sampai persalinan yaitu pada Ny. L dengan jarak kelahiran 12 bulan dan kadar Hb 8,2 gr%. Pada saat persalinan Ny.L mengalami partus lama karena kurangnya his dan pada kala IV mengalami perdarahan pospartum primer karena atonia uteri. Ini menunjukkan bahwa anemia pada kehamilan dapat menjadi salah satu penyebab komplikasi pada saat persalinan.


Berdasarkan latar belakang diatas, diperlukan penelitian mengenai “Hubungan Jarak Kelahiran dengan kejadian anemia pada kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ny. O Kabupaten Garut periode Mei-Juni tahun 2008 “.

B. Identifikasi Masalah
Anemia masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Hasil beberapa penelitian yang dilakukan di Jawa Barat menunjukkan adanya kecenderungan bahwa semakin lama usia kehamilan, semakin berat anemia yang diderita ibu hamil. Angka prevalensi kasus anemia di Kabupaten Garut adalah sebesar 41,8% (Profil Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2006). Menurut Varney (2001:302), salah satu penyebab kejadian anemia pada kehamilan adalah sejarah kehamilan yang berdekatan.
Berdasarkan hal tersebut, perlu diketahui apakah ada hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian anemia pada kehamilan?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan antara jarak kelahiran dengan angka kejadian anemia pada kehamilan di BPS Ny.O Kabupatean Garut periode Mei-juni tahun 2008.


2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran ibu hamil di BPS Ny.O Kabupaten Garut periode Mei-Juni tahun 2008.
b. Mengidentifikasi gambaran kejadian anemia pada ibu hamil di BPS Ny.O Kabupaten Garut periode Mei-Juni tahun 2008
c. Mengidentifikasi hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian anemia pada kehamilan di BPS Ny.O Kabupaten Garut periode Mei-Juni tahun 2008

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi penelitian lanjutan untuk mengembangkan keilmuan khususnya dalam lingkup ilmu kebidanan dan kesehatan reproduksi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi peningkatan pelayanan program KIA yaitu dalam mendeteksi secara dini kejadian anemia dalam kehamilan yang disababkan oleh jarak kelahiran yang berdekatan, sehingga mendorong untuk dilaksanakannya penyempurnaan dan perencanaan implementasi program Kesehatan Ibu dan Anak di Bidan Praktek Swasta


E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah pada ibu hamil dengan jarak kelahiran ≤ 2 tahun yang berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan. Rancangan penelitian ini menggunakan studi korelasional yang bertempat di Bidan Praktek Swasta Ny. O Kabupaten Garut periode Mei-Juni 2008, dengan populasi adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Bidan Praktek Swasta Ny O. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, instrumen penelitian yang digunakan adalah cek list dan Hb sahli set.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar